Jumat, 15 Maret 2013 10:21 WIB
OLEH BOBBI KAMARUZZAMAN Bin WAHAB, alumnus Bustanul Ulum Langsa, sedang melanjutkan S1 Jurusan Quran Sunnah di IIUM Malaysia, melaporkan dari Kuala Lumpur
GRUP Tarian Saman binaan mahasiswa Aceh di Kampus International Islamic University Malaysia (IIUM) kembali mendapatkan kepercayaan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, untuk naik pentas di Panggung Sari Gedung Istana Budaya dalam even “Konser Nusantara”. Konser itu dirangkaikan dengan peresmian Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia-Indonesia (YIRMI). Konser Nusantara yang digelar tiga hari dan berakhir 12 Maret lalu itu merupakan ide Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Dr Rais Yatim bekerja sama dengan Menteri Telekomunikasi dan Informasi Indonesia, Ir Tifatul Sembiring.
Tujuan utama even ini adalah ingin menyatukan dan memperkuat hubungan kedua negara dalam semangat serumpun dan sebudaya dalam bingkai Melayu. Ini kemudian menjadi tema acara tersebut, yaitu “serumpun dan sebudaya”. Semuanya menjadi sangat mengena dengan tampilan musik dan tari Nusantara. Di hadapan ratusan penonton yang hadir selama tiga hari konser bagaikan tersihir oleh berbagai penampilan seni, lagu, tarian, dan khususnya tari saman. Gemuruh tepuk tangan tanpa henti terdengar dari para penonton yang begitu serius mengikuti setiap atraksi seni yang dipentaskan.
Uniknya, penonton tidak hanya berasal dari Malaysia, tapi banyak juga yang datang dari Indonesia. Mereka secara khusus menikmati acara yang dimulai pukul 8.30 hingga 11.00 malam hari itu. Banyak tarian yang memikat perhatian pengunjung. Selain tarian saman ada juga tarian hadrah, jaipong, tari endeng-endeng, tari bugis, dan jathilan Ponorogo dari Indonesia. Sementara delegasi Malaysia menampilkan tari samrah, tarian etnik Sarawak dan Sabah yang diiringi lagu tradisional. Konser Nusantara ini dimulai dengan perpaduan generasi baru dan lama dari kedua negara, yaitu Endang S Taurina dan Hafiz. Mereka berduet menyanyikan lagu Seiring Sejalan.
Usai tembang lawas dinyanyikan, diselingi dengan tarian dan penampilan seni musik kedua negara. Di saat tarian dan seni musik berlangsung, sangat terasa hampir tidak ada sedikit pun perbedaan kebudayaan di antara kedua negara berjiran ini, Indonesia dan Malaysia. Usai tarian, penonton pun dihibur kembali oleh artis-artis yang sangat popular di negeri serumpun ini, yakni Rossa dan Siti Nurhaliza. Rossa mencairkan suasana di Panggung Sari Istana Budaya dengan lagu asal sunda, Mojang Priangan, diikuti medley Ayat-ayat Cinta dan Pudar. Begitu pula Siti Nurhaliza yang menghibur penonton dengan lagu-lagu menarik, termasuk berduet dengan Hafiz menyanyikan lagu Muara Hati. Kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu bergenre tradisional, yaitu Balqis, Nirmala, Cindai, dan Joget 106 bersama Rossa.
Panggung Sari Istana Budaya juga dimeriahkan oleh lagu-lagu indah artis terkenal lainnya, seperti Elly Kasim (Ampun Madah), Yazer (Anak Kampung), dan Bob Yusuf (Tandang Bermadah). Panggung tersebut diakhiri dengan persembahan lagu Rasa Sayang oleh artis-artis terpilih. Kemeriahan mencapai puncaknya ketika dengan penuh semangat dan kekompakan para penonton ikut menyanyikan lagu Rasa Sayang. Mendadak, rasa nasionalisme pun bangkit pada dada setiap anak negeri, karena mereka menyanyikan Rasa Sayang itu sambil memegang dan melambai-lambaikan bendera negara masing-masing. Konser yang berlangsung tiga hari itu juga melibatkan artis setempat, termasuk Ziana Zain, M Nasir, Stacy, dan Black. Maka lengkaplah keterwakilan unsur di dalam konser kolosal ini.
Semoga kebudayaan Melayu Nusantara tetap terjaga kemurniannya, di mana budaya Aceh yang adiluhung ikut membaur di dalamnya.
[email penulis: bobby_aceh2007@yahoo.com]
GRUP Tarian Saman binaan mahasiswa Aceh di Kampus International Islamic University Malaysia (IIUM) kembali mendapatkan kepercayaan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, untuk naik pentas di Panggung Sari Gedung Istana Budaya dalam even “Konser Nusantara”. Konser itu dirangkaikan dengan peresmian Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia-Indonesia (YIRMI). Konser Nusantara yang digelar tiga hari dan berakhir 12 Maret lalu itu merupakan ide Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Dr Rais Yatim bekerja sama dengan Menteri Telekomunikasi dan Informasi Indonesia, Ir Tifatul Sembiring.
Tujuan utama even ini adalah ingin menyatukan dan memperkuat hubungan kedua negara dalam semangat serumpun dan sebudaya dalam bingkai Melayu. Ini kemudian menjadi tema acara tersebut, yaitu “serumpun dan sebudaya”. Semuanya menjadi sangat mengena dengan tampilan musik dan tari Nusantara. Di hadapan ratusan penonton yang hadir selama tiga hari konser bagaikan tersihir oleh berbagai penampilan seni, lagu, tarian, dan khususnya tari saman. Gemuruh tepuk tangan tanpa henti terdengar dari para penonton yang begitu serius mengikuti setiap atraksi seni yang dipentaskan.
Uniknya, penonton tidak hanya berasal dari Malaysia, tapi banyak juga yang datang dari Indonesia. Mereka secara khusus menikmati acara yang dimulai pukul 8.30 hingga 11.00 malam hari itu. Banyak tarian yang memikat perhatian pengunjung. Selain tarian saman ada juga tarian hadrah, jaipong, tari endeng-endeng, tari bugis, dan jathilan Ponorogo dari Indonesia. Sementara delegasi Malaysia menampilkan tari samrah, tarian etnik Sarawak dan Sabah yang diiringi lagu tradisional. Konser Nusantara ini dimulai dengan perpaduan generasi baru dan lama dari kedua negara, yaitu Endang S Taurina dan Hafiz. Mereka berduet menyanyikan lagu Seiring Sejalan.
Usai tembang lawas dinyanyikan, diselingi dengan tarian dan penampilan seni musik kedua negara. Di saat tarian dan seni musik berlangsung, sangat terasa hampir tidak ada sedikit pun perbedaan kebudayaan di antara kedua negara berjiran ini, Indonesia dan Malaysia. Usai tarian, penonton pun dihibur kembali oleh artis-artis yang sangat popular di negeri serumpun ini, yakni Rossa dan Siti Nurhaliza. Rossa mencairkan suasana di Panggung Sari Istana Budaya dengan lagu asal sunda, Mojang Priangan, diikuti medley Ayat-ayat Cinta dan Pudar. Begitu pula Siti Nurhaliza yang menghibur penonton dengan lagu-lagu menarik, termasuk berduet dengan Hafiz menyanyikan lagu Muara Hati. Kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu bergenre tradisional, yaitu Balqis, Nirmala, Cindai, dan Joget 106 bersama Rossa.
Panggung Sari Istana Budaya juga dimeriahkan oleh lagu-lagu indah artis terkenal lainnya, seperti Elly Kasim (Ampun Madah), Yazer (Anak Kampung), dan Bob Yusuf (Tandang Bermadah). Panggung tersebut diakhiri dengan persembahan lagu Rasa Sayang oleh artis-artis terpilih. Kemeriahan mencapai puncaknya ketika dengan penuh semangat dan kekompakan para penonton ikut menyanyikan lagu Rasa Sayang. Mendadak, rasa nasionalisme pun bangkit pada dada setiap anak negeri, karena mereka menyanyikan Rasa Sayang itu sambil memegang dan melambai-lambaikan bendera negara masing-masing. Konser yang berlangsung tiga hari itu juga melibatkan artis setempat, termasuk Ziana Zain, M Nasir, Stacy, dan Black. Maka lengkaplah keterwakilan unsur di dalam konser kolosal ini.
Semoga kebudayaan Melayu Nusantara tetap terjaga kemurniannya, di mana budaya Aceh yang adiluhung ikut membaur di dalamnya.
[email penulis: bobby_aceh2007@yahoo.com]
http://aceh.tribunnews.com/2013/03/15/pesona-tari-saman-dan-siti-nurhaliza
No comments:
Post a Comment